Wonosari – Hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di beberapa wilayah Gunungkidul pada Minggu (29/12/2019). Kejadian tersebut mengakibatkan pohon tumbang, rumah rusak serta fasilitas umum lainya juga terganggu. Dari laporan yang berhasil di rekapitulasi oleh Pusdalops BPBD GK, setidaknya 26 rumah di 3 kecamatan yaitu Wonosari ( 2 rumah), Playen (9 rumah), dan Ponjong (15 rumah) mengalami kerusakan. Dari hasil assesment TRC BPBD GK, dari 26 rumah tersebut 25 rumah mengalami rusak ringan sedangkan 1 rumah mengalami rusak sedang. Selain merusak rumah, hujan dan angin kencang juga mengakibatkan beberapa jaringan listrik terputus dan juga akses jalan terganggu karena pohon tumbang. Pengondisian dilakukan oleh masyarakat bersama relawan dan aparat keamanan setempat. Rekapitulasi kejadian selengkapnya dapat dilihat di sini.
Menurut hasil analisis Stasiun Klimatologi BMKG Sleman, kejadian angin kencang disebabkan oleh adanya aktifitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) berupa down burst ( semburan angin kencang). Awan ini terbentuk secara lokal akibat pemanasan intensif di siang hari didukung oleh konvergensi dan palung tekanan udara rendah yang memanjang di Perairan Utara Jawa. Kelembaban udara yang mendukung pembentukan awan CB terdapat pada lapisan 850 – 700 mb yaitu berkisar antara 60-90%.
Berdasarkan citra radar terlihat adanya pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan mulai dari jam 12.00 WIB dan terus mengalami peningkatan hingga jam 14.30 WIB. Berdasarkan verifikasi warna legend radar, pada kisaran jam 12.00 – 14.30 WIB menunjukkan hujan intensitas sedang–lebat terjadi di wilayah Sleman (Pakem, Ngaglik, Ngemplak) dan Gunungkidul (Playen, Semanu, Ponjong). Sementara itu BMKG telah mengeluarkan peringatan dini pada pukul 13.30 WIB.
“Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian kemarin (Minggu) ini.”, terang Kasi Kedaruratan dan Logistik, Sapto Wibowo.
(TIM IT BPBD GK)